The Subtle Art of not Giving a F*ck Book Review illustration

Ringkasan dan Ulasan Buku The Subtle Art of not Giving a F*ck

Buku yang menggugah pikiran dan berwawasan luas ini ideal bagi individu yang mencari perspektif alternatif mengenai pertumbuhan pribadi dan peningkatan diri. Mereka yang sudah bosan dengan pendekatan konvensional mungkin menemukan nilai dalam sudut pandang Mark Manson yang unik dan tidak konvensional mengenai kehidupan, hubungan, makna, dan tujuan.

13 Jan 2024 · 10 menit baca

Link berhasil di copy

🔬 Tentang apakah The Subtle Art of Not Giving A F*ck karangan Mark Manson?

Buku ini berisi tentang bagaimana untuk tidak terlalu memikirkan banyak hal dengan menciptakan pertimbangan yang lebih baik tentang apa yang perlu dipikirkan atau dipedulikan, dan apa yang harus diabaikan. Dunia saat ini terlalu penuh dengan informasi. Gagal menyaring apa yang sebenarnya perlu dicerna akan menimbulkan penderitaan dalam hidup kita.

🚀 Buku ini dalam 3 kalimat

  1. The Subtle Art of Not Giving A F*ck oleh Mark Manson mendorong pembaca untuk memfokuskan energi mereka pada hal-hal yang benar-benar penting daripada membuang waktu dan bandwidth emosional pada kekhawatiran yang tidak perlu.
  2. Manson berpendapat bahwa perjuangan hidup memberikan makna, dan dengan mengembangkan nilai-nilai pribadi yang lebih kuat, orang dapat memutuskan apa yang layak untuk diperhatikan secara mendalam dan menyaring kebisingan latar belakang kehidupan.
  3. Melalui bahasa yang lucu dan blak-blakan, buku ini menegaskan bahwa tidak terobsesi pada setiap masalah, namun menumbuhkan kesadaran tentang beberapa aspek penting kehidupan, dapat membawa pada kepuasan yang lebih besar.

🎨 Kesan

Sebuah buku kontra intuitif tentang memiliki kehidupan yang lebih baik. Ini mendorong kita untuk menemukan (dan menghadapi) suatu masalah daripada menghindarinya. Karena hidup adalah perjumpaan terus-menerus dengan suatu masalah, dan dengan menyelesaikan suatu masalah kita bisa bahagia.

👤 Siapa yang harus membaca buku ini?

Buku yang menggugah pikiran dan berwawasan luas ini ideal bagi individu yang mencari perspektif alternatif mengenai pertumbuhan pribadi dan peningkatan diri. Mereka yang sudah bosan dengan pendekatan konvensional mungkin menemukan nilai dalam sudut pandang Mark Manson yang unik dan tidak konvensional mengenai kehidupan, hubungan, makna, dan tujuan. Terimalah tantangan untuk mempertanyakan keyakinan Anda dan memperluas perspektif Anda melalui bacaan yang menggugah pikiran ini.

☘️ Bagaimana buku ini merubah diri saya?

Bagaimana hidup/kebiasaan/pemikiran/ide-ide saya telah berubah setelah membaca buku ini

  • Buku ini menekankan bahwa “penderitaan adalah bagian dari kehidupan”, mengingatkan saya pada ayat dalam surah Al-Balad (90:4) yang menyatakan "Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam 'perjuangan yang terus-menerus'.". Sekarang saya menerima bahwa kita (manusia) tidak bisa menghindari masalah. Itu selalu ada di sana. Tugas kita adalah menyikapinya dengan bijak.
  • Buku tersebut mengubah pandangan saya terhadap suatu masalah. Kita semua mempunyai masalah dalam hidup kita, tapi masalah itu tidak dimaksudkan untuk menjatuhkan kita. Kita juga tidak membutuhkan, atau sebenarnya tidak bisa mengatasi semua permasalahan itu. Memilih masalah mana yang layak untuk ditangani sangatlah penting. Tanyakan pada diri Anda, "Jika Anda menderita karena masalah yang akan membuat Anda mencapai tujuan yang Anda pedulikan, penderitaan itu sepadan".

✍️ 3 quotes pilihan saya dari buku ini

“Hidup pada dasarnya adalah serangkaian masalah yang tiada habisnya. Solusi terhadap satu masalah hanyalah menciptakan masalah lain.”

“Untuk menjadi bahagia kita memerlukan sesuatu untuk diselesaikan. Oleh karena itu, kebahagiaan adalah suatu bentuk tindakan;”

"Jika Anda menginginkan hasil, tetapi bukan perjuangannya, Anda sebenarnya tidak menginginkannya."

🌟 Ulasan untuk The Subtle Art of Not Giving A F*ck

Saya memberikan nilai ulasan 7/10. Saya merekomendasikan membacanya.

📒 Ringkasan The Subtle Art of Not Giving A F*ck

  • Di dunia saat ini, di mana nilai-nilai seperti kesuksesan, positifitas, dan kehebatan sering kali diprioritaskan, seseorang mungkin secara tidak sengaja merasa lebih tidak aman dan sengsara dibandingkan sebelumnya. Menurut Mark Manson, jalan menuju kebahagiaan dan kepuasan sejati tidak terletak pada kepedulian terhadap segala hal yang menurut masyarakat harus kita pedulikan. Sebaliknya, dia menyarankan agar kita fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita dan mengarahkan pilihan kita berdasarkan hal tersebut.
  • Manson berpendapat bahwa membuat kesalahan dan mengalami penderitaan adalah hal yang wajar, meskipun kita telah berupaya sebaik mungkin. Oleh karena itu, daripada berjuang untuk mencapai kesempurnaan, lebih penting untuk menerima kemunduran yang tidak dapat dihindari ini dan belajar darinya. Selain itu, ia menantang genre self-help tradisional, dengan menyatakan bahwa penekanan mereka pada pengembangan diri sebenarnya dapat memperkuat gagasan bahwa seseorang tidak memadai, yang mengarah pada lingkaran setan ketidakpuasan.
  • Berbeda dengan penekanan luas pada hal-hal positif, Mark Manson berpendapat bahwa fokus berlebihan pada hal-hal yang diinginkan dapat menyebabkan hasil yang tidak terduga: meningkatnya perasaan negatif. Orang-orang yang terpaku pada perolehan kekayaan, kelayakan, atau kebahagiaan mungkin merasa semakin miskin, tidak berharga, dan tidak bahagia.
  • Ironisnya, kita hidup dalam budaya yang mendorong kita untuk menghindari hal-hal negatif dengan cara apa pun, sehingga banyak orang merasa bersalah karena mengalami emosi negatif ketika emosi tersebut muncul. Manson menyebut fenomena ini sebagai "putaran umpan balik dari neraka" (feedback loop from hell). Keinginan positif yang bermaksud baik dapat menimbulkan pikiran atau emosi negatif. Pikiran atau emosi ini, pada gilirannya, memicu serangkaian pikiran dan emosi negatif lainnya, sehingga menciptakan siklus negatif yang menguatkan diri sendiri.

Sebuah Paradoks: semakin Anda mengejar hal-hal positif, semakin banyak perasaan negatif yang Anda rasakan. Mereka yang sangat ingin menjadi kaya, berharga, atau bahagia hanya akan merasa semakin miskin, semakin tidak berharga, atau tidak bahagia. Sebaliknya, semakin Anda menerima hal-hal negatif dalam hidup Anda, Anda akan merasa semakin baik.

  • Untuk melepaskan diri dari siklus negatif dan melepaskan diri dari “lingkaran umpan balik dari neraka,” Manson menyarankan dua strategi utama.
    • Penerimaan: Menerima rasa sakit dan menghadapi emosi negatif dengan jujur sangat penting untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat dalam hubungan. Dengan menerima kelemahan kita dan mengakui kekurangan kita, kita dapat menumbuhkan kesadaran diri yang lebih dalam dan memperkuat hubungan kita dengan orang lain. Manson mendorong kita untuk memandang diri rasional kita sebagai "panda kekecewaan" yang pasti akan mengalami kemunduran dan kekecewaan dalam hidup.
    • Tindakan: Mengambil tindakan adalah katalisator motivasi, bukan penyebabnya. Saat kita merasa terjebak dalam rutinitas, melakukan sesuatu—sekecil apa pun—adalah cara terbaik untuk maju. Manson menyebut ini sebagai "Prinsip Lakukan Sesuatu". Dengan mengambil tindakan dan membuat kemajuan menuju tujuan kita, kita bisa mendapatkan momentum dan kepercayaan diri untuk mengatasi tantangan yang lebih besar di masa depan.
  • Kesadaran diri adalah konsep berlapis, seperti bawang dengan banyak lapisan yang dapat diungkap untuk mengungkap wawasan mendalam tentang diri kita. Lapisan terluar mewakili diri publik kita, yang kita tampilkan kepada dunia dan dibuat untuk memproyeksikan citra tertentu. Di baliknya terdapat diri pribadi kita, yang mencakup kompleksitas dan aspek yang mungkin membuat kita malu atau takut. Inti dari hal ini adalah nilai-nilai, keyakinan, dan motivasi terdalam kita, yang mungkin sulit dipahami dan menantang untuk digali, namun memiliki arti penting dalam membentuk identitas kita. Jadi, marilah kita memulai perjalanan mengupas lapisan-lapisan ini dan mengungkap kedalaman tersembunyi di dalam diri kita.
  • Mark Manson menlurkan istilah "Panda Kekecewaan". Ini adalah Panda fiksi yang melambangkan ketakutan kita akan kegagalan, penolakan, dan kekecewaan. Tidak diinginkan namun penting, Disappointment Panda mengungkap kebenaran yang mungkin tidak ingin kita hadapi. Dengan mengakui kenyataan pahit ini, seperti yang tekankan oleh Manson, kita akan menumbuhkan kematangan diri.
  • "Prinsip Lakukanlah Sesuatu" menganjurkan mengatasi penundaan dan mencapai tujuan dengan mengambil tindakan segera, berapapun ukurannya. Kita cenderung terjebak dalam siklus menunda-nunda, mencari momen atau motivasi yang tepat. Namun, tindakan menumbuhkan motivasi; memulai dari yang kecil menghasilkan momentum. Untuk menerapkan prinsip ini:
    1. Jangan menunda – mulai saja.
    2. Pecahkan tujuan-tujuan besar menjadi tugas-tugas yang dapat dikelola.
    3. Hadiahi diri Anda sendiri karena mengambil tindakan.
    4. Menerima kemungkinan kegagalan.
  • Berikut lima nilai kontra intuitif dalam menjalani kehidupan yang memuaskan, seperti dikemukakan oleh berbagai sumber:
    1. Mengambil Tanggung Jawab Radikal: Menerima masalah dan mengambil tanggung jawab radikal untuk penyelesaiannya adalah lebih bijaksana daripada menghindari atau meratapinya. Daripada menyerah pada keputusasaan dan menyalahkan faktor eksternal, fokuslah pada mencari solusi. Mengemban tanggung jawab atas suatu masalah akan memperkuat dan meningkatkan kecerdasan kemampuan pemecahan masalah Anda.
    2. Merangkul Ketidakpastian: Ketidakpastian adalah aspek yang melekat dalam kehidupan, dan upaya sia-sia untuk mengendalikan setiap situasi hanya akan mengakibatkan stres dan kecemasan, menurut Mark Manson. Rangkullah ketidakpastian dengan mengakui kehadirannya sebagai bagian alami dari kehidupan, menerima bahwa mencoba mengendalikan segala sesuatu adalah hal yang mustahil. Sebaliknya, fokuslah pada pengelolaan apa yang dapat dipengaruhi atau diubah sambil tetap terbuka terhadap pengalaman dan tantangan baru. Mempraktikkan kesadaran dan ketahanan emosional akan meningkatkan kemampuan Anda untuk mengatasi ketidakpastian secara efektif.
    3. Jangan takut Gagal: Anggaplah kegagalan sebagai bagian penting dari proses pembelajaran dan pengembangan pribadi dengan mempraktikkan "Jangan takut gagal". Sadarilah bahwa seseorang yang mengungguli Anda dalam suatu keterampilan atau bidang kemungkinan besar mencapai hal ini melalui akumulasi pengalaman mereka dengan kesalahan masa lalu. Dengan tetap terbuka terhadap kesulitan, belajarlah dari kegagalan dan gunakan kegagalan tersebut sebagai batu loncatan menuju kemajuan dan kesuksesan.
    4. Belajar mengatakan dan mendengar TIDAK: Belajar menyatakan "tidak" secara tegas meningkatkan kehidupan Anda dengan memungkinkan fokus pada komitmen penting dan membebaskan Anda dari gangguan sepele. Dalam hubungan, kemampuan mengatakan “tidak” menumbuhkan dialog terbuka, penetapan batas, kepemilikan masalah, dan pada akhirnya memperkuat ikatan melalui saling pengertian, kepercayaan, dan penerimaan.
    5. Renungkan Kematian Anda: Menghadapi kematian akan menumbuhkan kedamaian dan kebahagiaan dengan memungkinkan kita menerima keberadaan sementara kita dalam luasnya alam semesta. Dengan berfokus pada berkontribusi pada tujuan yang lebih besar yang melampaui keberadaan pribadi, kita dapat menemukan kepuasan dan menjalani setiap hari dengan potensi maksimal, bebas dari keasyikan dengan kematian atau kebutuhan akan pengakuan abadi.

"Pernah mencoba. Pernah gagal. Apa pun. Coba lagi. Gagal lagi. Gagallah lebih baik.” - Samuel Beckett

Emot's Space © 2024