7/10
Saya senang menonton film-film dengan plot twist seperti Memento, Identity, Fight Club, Primal Fear, dan banyak lagi. Buku ini pun memiliki plot twist yang sangat tidak disangka. Diakhir saya bahkan tertawa ketika tahu kebenarannya, ini plot twist yang sangat baru, haha.
Bercerita tentang seorang psikoterapis (orang yang bekerja di rumah sakit jiwa, mengajak ngobrol para pasien) yang tertarik untuk menyelidiki seorang pasien yang selalu diam, setelah suaminya terbunuh. Si pasien dulunya ditemukan didepan mayat suaminya yang mati tertembak, dan pistol tergeletak dilantai penuh sidik jari si pasien.
Tidak ada yang tahu apakah pembunuhnya adalah si pasien, Istri dari korban. Karena, setelah kejadian itu, si Pasien tidak pernah berkata suatu apapun, bertahun-tahun, hingga ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Theo Faber, sang psikoterapis, menemukan petunjuk demi petunjuk dari investigasinya, terutama pada lukisan karya sang pasien. Lukisan berjudul alcestis yang terakhir dilukis si pasien berisi banyak misteri untuk dipecahkan, menjadi kunci selesainya kasus.
Alcestis sendiri adalah seorang perempuan dalam mitologi Yunani yang saking cintanya pada sang suami, rela menukar dirinya untuk menggantikan kematian suaminya. Karena pengorbananya, seorang dewa tersentuh, Alcestis dikembalikan ke kehidupan. Namun setalah hidup kembali, ia tidak mau berbicara.
Disepanjang membaca buku setebal 400 halaman ini saya disuguhi praktik psikoterapi. Adegan berkomunikasi dengan orang dengan jiwa yang terganggu. Investigasi ke para keluarga pasien, mengorek informasi tentang masa kecilnya. Kebanyakan gangguan jiwa sangat dipengaruhi luka masa kanak. Good read buat yang tertarik dengan Psikologi.