Sebagai seorang ayah dengan 2 orang anak yang masih kecil, perkara stabilitas keuangan bukan hal yang bisa dikesampingkan. Keperluan anak mulai dari pemenuhan nutrisi, popok, dan pendidikkan dasar jelas membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Hal tersebut menjadi pertimbangan saya sebelum mengundurkan diri dari pekerjaan tetap saya di Flip.id. Setelah berkerja selama hampir 4 tahun sebagai Frontend Engineer, karena suatu hal saya memutuskan untuk mencari tantangan yang baru.
Bekerja di Flip merupakan salah satu momen luar biasa dalam hidup saya. Sebelum masuk Flip, saya baru saja di lay off dari salah satu startup di Indonesia di hari ke 17 bekerja. Alasannya pengurangan pegawai karena Covid.
Saat itu kondisinya saya baru saja pindah dari kota Solo ke rumah orang tua Istri di Bogor. Pekerjaan yang diharapkan bisa menyokong awal kehidupan setelah berpindah rumah ternyata malah hilang.
Selama kurang lebih 2 bulan menganggur, saya memperdalam pemahaman di bidang pengembangan web. Belajar sampai larut malam sembari mengirimkan lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Saya ingat saat itu, dengan izin Allah, saya tidak sedikitpun pesimis atau menyerah.
Menjadi penganggur saat masih tinggal seatap dengan mertua saya, harusnya bukan pengalaman yang melegakan. Tapi saya salut dan terharu dengan Umi dan Abi yang tidak pernah sekalipun nampak kesal dengan kondisi saya, yang sekilas kelihatan hanya turun makan dan naik masuk kekamar lagi.
Sampai akhirnya saudara sepupu saya menawarkan kenapa tidak coba daftar ke Flip saja? Waktu itu Flip sudah menerapkan WFHa secara full karena Covid. Saya pun mendaftar, diberikan take home test, melakukan wawancara dengan salah satu founder, hingga akhirnya mengobrol dengan Mas Ari selaku CEO.
1 Juli 2020 saya pun resmi menjadi seorang Frontend Engineer di Flip, bergabung dengan tim Flip for Business. Tanggung jawab pertama saya di Flip adalah mengembangkan komponen, penyorot kode unik, alur kerja fitur kirim uang, serta berbagai peningkatan pengembangan kode internal.
Di tim bisnis saya mulai mempelajari lebih dalam terkait Frontend Engineering. Saya menginisiasi unit test, mengimplementasi utilility CSS, Optimasi bundle size, Internasionalisasi, dan belajar serta mengimplementasikan best practice lain untuk sebuah project yang menggunakan React.
Kebebasan dalam meng-eksplore teknologi yang menjadi kultur dalam Flip, mengakselerasi pertumbuhan Saya sebagai seorang Engineer. Tentu saja hasil eksplorasi tersebut kemudian di bagikan pada teman-teman yang lain lewat acara Tech Talk. Saya berkesempatan dua kali berbagi dalam Tech talk, membahas framework baru Svelte dan membuat blog dengan Next.js dan headless CMS.
Tim Help Center menjadi perlabuhan terakhir saya sebelum mengundurkan diri dari Flip. Di tim inilah saya merasakan perkembangan paling pesat dalam karir saya sebagai Frontend Engineer, karena berkesempatan untuk bertemu kasus-kasus yang berkaitan dengan security, package management, optimasi performa aplikasi, legacy code, userscript, optimasi SEO, A/B Testing, monitoring dan banyak hal lain.
Selain kesempatan untuk tumbuh, menjadi bagian tim Help Center merupakan anugrah besar bagi saya Karena dipertemukan dengan orang-orang yang tak hanya hebat, tapi juga peduli. Selain bekerja bersama, di tim ini kami saling berbagi dan saya bisa menjadi diri sendiri.
Beberapa rencana kedepan pun masih kami diskusikan meski kelak saya sudah tidak ada di Flip lagi. Semoga Allah memperkenankan kami untuk terus menyambung silaturahmi. Aamiin.
Langkah saya meninggalkan pekerjaan yang sudah stabil di Flip mungkin nampak gegabah (saya pun berfikir begitu). Di Flip, selain mendapatkan lingkungan kerja yang baik, benefit serta kompensasi yang sangat cukup terasa sayang untuk dilepas.
Namun, keputusan yang saya rasa akan membawa kebaikan lebih ini tetap harus diambil. Terimakasih Flip untuk 3 tahun 10 bulan yang penuh dengan keceriaan dan pelajaran Ini. Emot sign out.